Kamis, 22 Desember 2016

Bumi Bulat VS Bumi Datar

Oleh: Rosyid Ridlo Al Hakim
Bumi merupakan salah satu planet dalam sistem tata surya kita, yang juga berada didalam  galaksi kita yaitu galaksi bimasakti. Sejak kita menginjakkan kaki di sekolah dasar (SD) pasti teringat guru IPA kita berkata bahwa, “Bumi kita itu bulat, seperti bola, begitu planet-planet yang lainnya dan juga matahari”. Memang benar, tidak ada yang salah, hanya saja hal ini sedikit kurang tepat. Dalam konteks keilmuan sains modern saat ini, bumi kita ialah berbentuk bulat pepat (oblate spheroid), atau lebih jelasnya bulat dan sedikit gendut di daerah katulistiwa. (Didit Hadi Barianto, ST, M.Si, D.Eng. dalam talkshow-nya “Flat Earth Talkshow: Bincang-Bincang Bumi Bulat”, Fak. Geografi UGM, 2016). Bumi berbentuk bulat sudah lama diteorikan sejak zaman Pythagoras (500 SM), Claudius Ptolemy, dan Christopher Colombus  (1451-1506) yang menemukan jalan pintas ke Hindia (Indies) berlayar ke arah barat.
Mungkin sempat terpirkirkan dalam benak anda pertanyaan berikut :
  • Benarkah waktu bumi ialah 24 jam, mengapa tidak kurang dan tidak lebih?
  • Lantas, sejauh apa kita mengenal bumi kita sendiri? Tempat tinggal abadi selama-lamanya? Atau hanya sebatas tempat tinggal di suatu planet, yang lantas kedepannya akan pindah ke planet lain untuk dihuni? Lalu akan dikemanakan bumi kita ini?
Namun, sebelum menjawab pertanyaan diatas sebelumnya kita kembali ke pernyataan seperti apakah bentuk bumi?. Bumi kita ini berbentuk bulat pepat, karena itu  jari-jari yang mengarah ke kutubnya lebih pendek dari jari-jari yang mengarah ke katulistiwa/ekuator. Dikarenakan di daerah ekuator sedikit menonjol, membuat diameter ekuator menjadi 12.757 km, sedangkan diameter melalui kutub sekitar 12.714 km. Bumi kita ini, memiliki sudut kemiringan 23,50 derajat terhadap garis tegak lurus , dengan arah rotasi berlawanan jarum jam jika dilihat dari utara atau berputar ke arah timur. Perputaran bumi dengan sumbunya itu mengakibatkan terjadinya peristiwa siang dan malam, dengan lama satu kali perputaran 23 jam, 56 menit, 4.091 sekon atau jika kita genapkan menjadi 24 jam. Bumi kita ini apabila dipandang dari angkasa akan seperti batu bercahaya.
Eratosthenes (276-194 SM) dengan melihat perbedaan kemiringan bayangan di dua kota yang berbeda di waktu yang sama sudah dapat mengukur keliling bumi dan menyadari bahwa bumi itu bulat. Pada waktu itu Erathoshenes mengkalkulasikan bahwa keliling bumi ialah 46,100 km yang apabila dibandingkan dengan perhitungan modern hanya berselisihkan 16%.
Bumi diperkirakan lahir 4,5 miliar tahun yang lalu. Angka ini didapat dari analisis berbagai isotop timah di bumi dan meteorit. Dari analisis tersebut ditemukannya radioaktif. Melalui hitungan peluruhan (decay), bumi mengandung material radioaktif: α (alpha), β (beta), dan γ (gamma). Melalui perhitungan Peluruhan (decay) ini didapatkan umur batuan di bumi ini yang tertua berumur 4.4 milliar tahun, tetapi umur bumi lebih tua daripada batuan.

Beberapa planet yang telah diteliti oleh para Astronom, Astrofisikawan, dan Ahli Geologi menemukan unsur-unsur yang mendukung adanya kehidupan, baik itu yang terjadi dalam kurun waktu yang telah lampau, atau hasil analisis material dari sample yang dikirim wahana antariksa di planet yang bersangkutan. Tetapi hingga saat ini, belum ditemukannya kehidupan selain planet bumi, namun telah ditemukan beberapa planet yang ‘layak dihuni’.
Matahari kita yang merupakan pusat Tata Surya dengan diameter sekitar 14 x 10km atau 109 kali diameter bumi, bermassa 333.400 kali massa bumi atau sekitar 1,99 x 1030 kg, dan rata-rata densitas(kerapatan) matahari rata-rata 1,41 g cm-34 kali lebih rendah daripada densitas bumi, ini merupakan  pusat perputaran (revolusi ) planet-planet di tata surya kita ini  .
Dari bukti-bukti fakta diatas, bumi dapat dikatakan bulat pepat, bulat dengan sedikit gendut pada daerah ekuator. Kemudian, bagaimana mengenai teori bumi datar (flat earth)?

Bumi Datar

Teori bumi datar muncul kembali dikarenakan bangkitnya lagi Flat Earth Society pada tahun 2009 setelah sempat runtuh pada tahun 1990 yang dikarenakan terbakarnya markas besar Flat Earth Society. Kembali ke permasalahan, mengapa bumi bisa dikatakan ‘datar’? Bukankah bumi bulat sudah terbukti kebenarannya? Dengan pengukuran, serta eksperimen para ahli untuk mengukur diameter bumi?
Mari berbicara dengan logis.  Bumi dapat dikatakan datar karena pada jarak pandang manusia di suatu tempat di bumi, terbatas hanya beberapa ratus meter kedepan. Atau melalui pengamatan suatu hal, semisal kapal yang berlayar di laut. Sejak dari pesisir pantai kita melihat jelas ukuran kapal tersebut, kemudian kapal tersebut berlayar menjauhi kita dan mengarungi lautan, mata kita tidak seterusnya dapat melihat kapal tersebut, lalu muncul asumsi bahwa ketinggian tempat akan dapat membuktikan bahwa jarak pandang mata manusia akan sama seperti kondisi awal ketika kapal masih berada di pesisir atau pinggir pantai, terbukti kapal masih terlihat.
Bumi datar, dengan matahari berada di atas bumi, ketika kita berfikir logis, ukuran matahari yang besarnya 109 kali diameter bumi berada tepat diatas bumi yang terbentang datar, apakah akan terjadi waktu malam hari? Ataukah akan terus menerus siang hari? Lantas bagaimana cara kita mengamati benda langit? Karena hanya akan dapat diamati ketika kondisi cahaya di bumi sedikit. Dengan menjadikan ukuran matahari lebih kecil, bahkan jauh lebih kecil dari ukuran semua yang berdiameter 109 kali diameter bumi. 
Matahari dan bulan berada di atas bumi yang datar. Dengan posisi matahari dan bulan bergantian dan berurutan memutari bumi, keliling searah jarum jam, sehingga terjadinya siang dan malam tetap terjadi. Kondisi seperti ini, mampukah matahari yang ‘mini’ ini menyinari tata surya menuju merkurius, venus, yang kemudian bumi? Jika matahari hanya berputar-putar diatas bumi yang datar itu, lantas merkurius dan venus akan dibantah teorinya bahwa kedua planet tersebut tidak layak huni dikarenakan suhu permukaan yang sangat panas. Karena matahari tidak menyinari kedua planet tersebut secara dekat. Tetapi lihat, matahari sangat dekat jaraknya dengan bumi, dan begitu pula dekat dengan bulan.
Kutub utara berada di tengah bumi datar dan kutub selatan menjadi pagar yang mengelilingi/ melingkari bumi. Hal ini akan menjadikan jelas luas wilayah kutub selatan atau Antartika  menjadi berkalikali lipat lebih luas daripada kutub utara atau Arktik. Ada suatu wilayah di daerah Antartika, yang batas tersebut dijaga ketat oleh tentara Amerika Serikat, dan tidak ada satupun orang yang dapat melewati batas terlarang tersebut. Kekuasaan wilayah? Atau hanya perlindungan wilayah karena kekayaan alam disana sangatlah melimpah.
Gravitasi bumi, yang telah lama dicetuskan oleh Sir Isaac Newton  tidak akan berlaku dalam teori bumi datar. Karena datar, sifat medan gravitisi yang kesegala arah akan menghasilkan gaya gravitasi yang berbeda beda di tiap tempat. Apabila datar gaya tarik bumi di ujung bumi akan jauh lebih lemah dari pada yang berada pada pusat bumi. Namun, kenyataannya tidak.
Dari artikel di atas dapat kita kesimpulan Bumi dan planet-planet lain baik di dalam Tata Surya maupun di “Tata Surya” lain berbentuk bulat, dengan ukuran yang berbeda-beda, serta masing-masing memiliki percepatan gravitasi tersendiri yang berbeda beda. Bumi datar tidak dapat membuktikan beberapa hal yaitu1. Teori lempeng tektonik, 2. Perbedaan musim, 3. Tidak dibutuhkan proyeksi peta. Bumi dapat dikatakan datar jika untuk pengukuran selama 20 menit, selebihnya maka bumi berbentuk melengkung. Sekali lagi, bumi berbentuk bulat dempak.
Sebagai tambahan, Sains dapat bersifat Dogmantis jika persepsi pemahaman sangat lemah, Sains dapat bersifat Hipotesis jika hanya sebatas dugaan semata, Sains dapat bersifat Teoretis jika hasil dari dugaan dan eksperimen telah ditentukan.
Referensi:
Bayong Tj. HK., 2013. Ilmu Kebumian dan Antariksa, Bandung, PT Remaja Rosdakarya.
Chang Raymond, 2005. General Chemistry: The Essential Concepts Third Edition, USA, McGraw-Hill. Alih bahasa: Departemen Kimia: Institut Teknologi Bandung, Penerbit Erlangga.
Ishaq Mohamad, 2007. Fisika Dasar: Edisi 2, Yogyakarta, Graha Ilmu.
Yusuf H. Muhammad bin Abdurrahman, 2013. Keajaiban Sains, Yogyakarta, DIVA Press.
Share:

Embun Pagi

Tuhan, aku ingin tersenyum
Walau hanya di pagi hari
Agar bisa kurasakan
Hangatnya sinar mentari

Tuhan, aku ingin tersenyum
Bersama awan yang menutupi mentari
Bersama malam sunyi nan sepi
Dalam bait-bait puisi

Tuhan, aku ingin tersenyum
Tanpa peduli rintik air hujan
Atau detak jarum jam
Yang mengawasiku di sudut ruangan
Dan berkata bahwa hidup memang kejam

Tuhan, aku ingin tersenyum
Biarkan aku di sini
Duduk diatas daun talas
Menulis sajak-sajak rindu
Untuknya, embun pagi





Ditulis oleh:
Wahyu Norrudin
Prodi fisika
Share:

Minggu, 14 Agustus 2016

Jumat, 05 Agustus 2016

Kutahu itu Kamu

Ini pertemuan kita pertama kali setelah bertahun-tahun yang lalu. Saling menatap satu sama lain dari kejauhan. Aku membisu. Tubuhku mendadak kaku. Wajahku tak berekspresi sama sekali. Otakku bahkan tak sempat memikirkan apa yang dipikirkannya. Waktu seakan mendadak lenyap. Orang-orang berlalu lalang melintas begitu saja, berlalu tanpa pernah aku peduli. Mataku tak lari kemana-mana, hanya fokus menatapnya. Waktu pun melesat tanpa makna. Aku dan dirinya masih sama-sama mematung. Jarak yang sebenarnya tidak begitu berarti, hilang maknanya menjadi berarti. Sindiran Atsa melintas di kepalaku tanpa aku sadari. 


"Kamu terlalu sibuk memikirkan orang yang bahkan mungkin tak pernah memikirkan kamu. Sementara di sisi lain, kamu mengabaikan orang lain yang selalu memikirkan kamu." 


Saat itu, aku tak begitu peduli dengan kata-katanya. Aku masih terlalu sibuk memikirkan hatiku yang hancur lebur terluka. Namun hari ini, setelah melihatnya kembali berdiri di hadapanku, di depan sebuah cafe, tempat dimana hatiku diporak-porandakan oleh seorang wanita yang kupuja siang dan malam. Sindiran Atsa melintas lagi di pikiranku. 

"Kamu tahu, yang kamu lakukan itu jahat, Juna!" Aku memekik dalam hati. Menyumpah sendiri. Mencoba mengklarifikasi atas sindiran itu. Menegaskan bahwa aku tak bersalah sama sekali. Sialnya, semakin kucoba membenarkan diriku, semakin aku tahu kalau aku salah. Wanita yang sedang berdiri tidak jauh dari pandanganku itu, hatiku membelanya mati-matian, ikut menyindir seperti Atsa.

"Situasi menyedihkan macam apa ini?" Gumamku tanpa suara 

Sindiran Atsa untuk ketiga kalinya, melintas lagi dalam pikiranku. 

 "Aku berani taruhan, bahkan jika kedua bola matamu itu melihatnya dengan jelas, tubuhmu dan tubuhnya berada tidak berjauhan dan jarak bukan lagi merupakan sesuatu yang berarti, lidahmu tetap saja akan keluh, kakimu berat untuk digerakkan dan dirimu itu, sibuk membenarkan tindakanmu sendiri. Kamu benar-benar menyedihkan!" 

Tangan-tanganku mengepal. Rahangku mengatup kuat. Wajahku mendadak merah padam. Tekanan darahku mungkin sedang diambang batas. Sindiran Atsa tadi tidak benar sama sekali. Aku tak boleh membiarkan itu menjadi realita. 

 "Aku tak seperti itu, Atsa!" Gumamku kesal dalam hati 

"Oh ya? Bahkan sekarang yang hanya bisa kamu lakukan adalah mematung seperti patung!"

Sekarang, suara-suara sindiran Atsa yang mulanya hanya melintas dalam otakku, terdengar sangat jelas di telingaku. Aku nyaris gila mendengar suara-suara sindiran Atsa yang menyebalkan itu. Kakakku itu, sukses membuatku kesal sekaligus tak tahu harus berbuat apa. 

"Ayoo Juna, langkahkan kakimu!! Apalagi yang kau tunggu??" 

Sekarang giliran diriku yang memrotes ketidakberdayaan diriku sendiri. 

 "Juna, kesempatan takkan pernah datang lebih dari ini. Hampiri dia dan jelaskan semuanya. Sebelum semua terlambat!" 

Dilema macam apa ini? Diriku memaksa diriku sendiri. Kegagalan seperti apa ini? Diriku mengendalikan diriku sendiri. Waktu terus berjalan. Orang-orang terus melintas. Mataku tetap fokus ke satu arah dan tidak pernah teralihkan ke siapapun kecuali , dia. Namun kakiku terlalu susah untuk dilangkahkan ke sana. Akhirnya, aku menghela napas panjang, sudah pasrah. Merasa lebih baik untuk pergi. Ya, harapan itu sudah hilang. Aku menundukkan kepalaku. Memasukkan kedua tanganku ke saku celana. Kakiku yang sedari tadi berat untuk melangkah, mendadak ringan ketika aku memutuskan untuk pergi. Aku sudah putus asa. Terlalu sulit rasanya untuk merendahkan ego, mengakui kesalahanku sendiri. Aku melirik ke arah cafe itu. Semua kenangan terputar ulang dalam memoriku. Ditinggalkan, meninggalkan, apakah akan menjadi sejarah buruk dari cafe ini? Aku balik menghela napas sekali lagi. 

 "Ya, mungkin memang harus begini." Gumamku tertunduk lesu 

Aku melirik ke depan lagi. Mataku terbelalak. Hatiku bertanya-tanya. Kemana dia? Kemana dia? Pertanyaan itu yang terus ditanyakan hatiku. Mataku mencari ke segala arah. Tak ada, aku tak lagi menemukan dia. Aku putus asa kali ini. Ya, harapan itu sudah benar-benar pergi. Ia takkan pernah datang lagi. Kesempatan itu sudah lenyap. Hatiku sudah melambaikan tangan sambil mengucapkan selamat tinggal. 

 "Mungkin ini akhirnya." 

Aku mengumpulkan kembali sisa semangatku, melangkah pergi dari tempat ini. 

"Halo, Juna." 

 Aku terkejut setengah mati. Kakiku yang hendak melangkah mendadak kaku dengan sendirinya. Tak ada ekspresi lain, selain mata melotot, mulut terbuka dan wajah yang tidak karuan. 

"Bagaimana kabarmu? Lama sekali rasanya kita tak berjumpa. Kota ini, aku sangat merindukannya." Ia tampak bahagia, itu jelas sekali tergambar di wajahnya.

"Aku?" Tanganku menunjuk diriku, aku salah tingkah. 

"Ehm." Dia menganggukkan kepala sambil tersenyum, "Kamu baik, 'kan?" 

 Aku mengangguk, sambil mencoba menata ulang kepercayaan diriku. Memberanikan diri untuk mulai bersuara. 

"Bagaimana jika kita ke cafe ini? Aku dengar cafe ini merupakan salah satu cafe salah satu cafe terunik di kota ini." Bicaraku sangat cepat 

"Juna, kamu baik-baik aja, 'kan?" Ia kembali memastikan Aku menghela napas panjang. 

Merasa begitu frustasi. Aku menatapnya lagi. 

"Halo, Shelin. Senang bisa melihat kamu lagi." Aku mencoba membangun ulang suasana 

"Senang bisa kembali ke kota ini." Jawabnya tersenyum 

"Aku pikir, cafe ini akan menjadi tempat yang lebih baik untuk kita menyambung kembali pembicaraan. Kamu keberatan jika mampir sebentar di cafe ini?" Aku berharap ia tidak menolak. 

"Tentu saja tidak, ayo masuk!" 

Ia melangkah lebih dulu meninggalkanku Aku bahagia mendengar ucapan itu. Kulangkahkan kakiku mengikutinya. Kami memilih meja yang dekat jendela. Dia bilang akan lebih menyenangkan bisa duduk sambil melihat kesibukan kota. Orang-orang tak hentinya berlalu lalang. Mobil, bus dan kendaraan lainnya juga tak pernah absen memadati kota, menyenangkan bisa menjadi pengamat setia. Seorang pelayan datang membawakan dua cangkir gelas berisi cokelat panas. Aromanya begitu nikmat ketika hidung ini menghirupnya. Ditambah suasana cafe yang sangat romantis. Lagu-lagu yang diputar, beberapa diantaranya merupakan lagu favoritku. Hari ini, cafe ini menawarkan sejarah baru dalam hidupku. 

"Silahkan!" Kata pelayan itu kemudian pergi meninggalkan kami 

Aku melihatnya meneguk cokelat itu lebih dulu. Aku memerhatikannya lamat-lamat. Diriku begitu terpesona dengan kecantikannya saat ini. Aku menyesal baru menyadari ini sekarang. Kemana saja diriku dulu? 

"Cokelat ini enak sekali Juna, kamu tak ingin mencobanya?" Serunya senang 

Aku diam sambil terus memerhatikan, 

"Aku sudah bosan dengan cokelat ini. Tetapi hadirnya kamu, aku pikir, aku akan meneguknya lagi sekarang." 

Kuambil cangkir berisi cokelat itu, kuteguk perlahan. Ucapanku tadi membuat raut wajah Shelin berubah. Ia terdiam. 

"Apa kata-kataku tadi menyinggungmu?", ia masih diam memilih meneguk cokelatnya kembali. 

"Maaf karena telah sering mengabaikan kamu, Shelin." Ucapku menatapnya, dia menghentikan meneguk cokelatnya. Menaruh cangkir itu kembali ke atas meja. 

"Maaf karena hanya bisa mengatakan ini. Aku memang bukan pria yang baik, bukan juga sahabat yang pengertian, aku bahkan sudah menyakiti hati sahabatku sendiri. Ini sangat menyedihkan."Aku sangat menyesal 

"Kenapa kamu tidak mengatakan "Aku merindukan kamu, Shelin atau aku mencintai kamu.", ehm?" Matanya berkaca-kaca 

"Ternyata Kakakku Atsa itu benar. Aku terlalu sibuk Rani dan lupa jika kamu tak pernah meninggalkanku." Suaraku mulai parau 

"Aku sudah mengubur masa lalu itu, Juna. Benar, bahwa kamu merupakan salah satu fakta tentang mengapa aku memilih pergi ke New York selama bertahun-tahun. Aku ingin melupakan kamu Juna. Aku ingin melakukan itu." Terangnya begitu meyakinkan Aku hanya menyimak perkataannya. 

"Tetapi, setelah mendengar kabar pernikahan Rani, aku semakin tak yakin ingin melupakanmu. Aku ingin kamu menemaniku, Juna." Ia menatapku yakin 

"Apa aku terlihat pantas untuk menjadi seseorang yang bisa menemanimu?" Kataku dengan mata berkaca-kaca 

"Tidak." Singkatnya, aku tersenyum padanya, 

" I love you, Shelin." 

Ia menitihkan air mata. Tersenyum bahagia. Aku beranjak dari kursi, berlutut di samping kursinya, 

"Maukah kamu menemaniku di sisa hidupku ini? Menjadi orang spesial yang akan terus menemaniku hingga rambutku memutih nanti?" Ia mencium dahiku mesra. Membelai kepalaku lembut. Aku tersenyum menatapnya. 

 "Terima kasih, terima kasih Shelin." Ucapku merangkulnya mesra Atsa benar. 

Walaupun dia seorang Kakak yang menyebalkan, tetapi apa yang diucapkan merupakan sebuah fakta yang nyata. Aku dan Shelin memang merupakan sahabat, dia sahabat dan cintaku yang paling mengerti aku. Aku memang bukan seorang pria sekaligus sahabat yang baik untuknya, namun mulai hari ini, detik ini, aku akan berusaha menjadi yang terbaik untuknya, memberikan cinta yang tiada henti setiap saat, aku ingin menembus dosaku di masa lalu. Cafe ini akan menjadi saksinya, saksi dimana aku dan Shelin berjanji untuk bersama sampai tua, sampai maut memanggil kami berdua. Selesai 

...

Biodata Penulis 
Hallo, namaku Shella Aisiyah Diva. Nama penaku adalah Diis Yosri. Aku mahasiswi jurusan Fisika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Saat ini aku tinggal di Komplek Perum.Polri Gowok Blok B No.73, Ambarukmo,Yogyakarta. Ini nomor CP-ku 082370039215. Nama Fbku Divas Ince dan twitterku ada di @Div_A_Shella. Terima kasi.
Share:

Jumat, 27 Mei 2016

Keajaiban Jari Tangan Kanan Manusia

 Ketika kita hendak makan ayam bakar, nasi padang, atau makanan yang tidak berkuah. Apakah kita lebih suka makan dengan bantuan sendok dibanding langsung dengan tangan?
Sebagian besar akan lebih suka menggunakan sendok karena tidak perlu repot untuk mencuci tangan. Tetapi, dalam hadits Nabi Muhammad SAW, seperti ini :

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah satu diantara kalian makan, maka jangalah dia bersihkan tangannya sehingga dia jilati atau dia minta orang lain untuk menjilatinya. Tentunya orang-orang yang tidak merasa jijik dengan hal tersebut, seperti kepada istrinya, budaknya, anaknya, atau pembantunya, yang mereka mencintainya dan mereka merasakan kenikmatan atas hal yang demikian.” (HR. Bukhari no. 5456 dan Muslim no. 2031).

Sesungguhnya menikuti jejak Rasulullah dan menghidupkan sunahnya adalah sebuah kemenagan, kebahagian, keselamatan di dunia dan akhirat. Ketika kita terus melangkah untuk menghidupkan sunahnya, maka kita juga akan selalumendapatkan sunahnya, maka kita juga akan selalumendapatkan pertolongan dari-Nya.

Al-Iman An-Nawawi rahimahullah dalam Syarah Shahih Muslim menjelaskan tentang makna hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam : “kalian tidak mengetahui tempat terletaknya barakah” : “”Maknanya, wallahu a’lam, bahwa makanan yang dimakan oleh seseorang terdapat padanya barakah. Namun setiap manusia tidak mengetahui di mana letak barakah tersebut. Mungkin saja barakah tersebut terdapat pada apa yang tersisa di tangannya, atau yang masih ada di bejana, atau yang berjatuhan. Sehingga sudah sepantasnya setiap orang memperhatikannya agar bisa mendapatkan barakahnya.” (Syarah Shahih Muslim, 7/206).

Ketika kita hendak makan, cucilah tangan terlebih dahulu. Jangan bairkan kuku jari tangan kita kotor. Untuk itu, makan langsung dengan tangan tanpa alat bantu makan pun terasa nyaman dan bersih. Sudah sejak dahulu, Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan kita untuk menjaga pola makan yang baik. Perbuatan Rasulullah pun ada manfaatnya dalam segi medis.

Penelitian menyebutkan bahwa dengan menggunakan tiga jari (jempol, telunjuk dan jari tengah ), makanan yang masuk ke mulut lebih sedikit, enzim ptyalin yang diproduksi kelenjar saliva mencerna makanan dengan maksimal sehingga makanan menjadi lembut dan mudah dicerna. Selain itu, jika makan menggunakan tangan maka tangan akan mengeluarkan enzim RNAse (enzim yang dihasil kan tangan) yang mampu mengikat bakteri sehingga dapat menghambat aktivasi bakteri dalam tubuh.

Tangan mengandung enzim RNAse  yang disekresi oleh tangan kita. Enzim ini selalu disekresikan. Ketika tangan kamu kotor, enzim ini sedang mengikat bakteri sehingga aktivitas bakteri itu tidak dapat maksimal.
Namun jika sangat kotor maka persentase bakteri akan jauh lebih besar sehingga bakteri akan menaklukan pengaruh dari RNAse. Saat tangan kamu dicuci, bakteri terkikis sehingga persentase enzim menjadi lebih banyak. Saat kamu makan, enzim ini terus mengikat bakteri dan masuk ke dalam tubuh kamu. Enzim tersebut membunuh bakteri selama proses pencernaan. Rasulullah menganjurkan kita untuk menjilat jarikita setelah makan karena saat itu kita tidak tahu di mana letak barakahnya makanan tersebut. Tetapi setelah ada penelitian, menjelaskan bahwa jari-jari yang digunakan untuk makan dapat mengeluarkan enzim amilase yang dapat membantu bagi kelancaran pencernaan.
Share:

Puasa, Kehidupan, dan Kesehatan

http://www.kiblat.net/files/2015/06/Waktu-Tepat-Mengajari-Anak-Berpuasa.jpg 
Apa yang kamu bayangkan ketika mendengar kata puasa? Mungkin pemikiran seperti ini akan terlintas dipikiranmu "Aaah, harus menahan haus dari pagi sampai maghrib, pasti terasa lapar, haus, apalagi kalua cuaca panas". Pemikiran seperti itu biasanya membuat beberapa orang mengerjakan puasa wajib dengan perasaan 'terpaksa' dan malas untuk mengerjakan puasa Sunnah.

Untuk kamu yang masih punya perasaan “kurang ikhlas” dalam berpuasa mungkin pembahasan tentang puasa di bawah ini bisa membuat kamu sedikit termotivasi untuk berpuasa dengan setulus hati. Silakan dibaca!

Sebagai permulaan kita bahas dulu apa itu puasa. Makna puasa dalam bahasa Arab adalah '' shaum '' dan'' '' Siyam . Kata " shaum " berarti " untuk menjauhkan diri dari sesuatu, menahan diri. Puasa adalah menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan syarat tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim.

Puasa ada yang hukumnya wajib ada pula yang Sunnah. Salah satu puasa yang hukumnya wajib adalah puasa di bulan Ramadhan. Sementara puasa Sunnah diantaranya adalah puasa pada hari senin dan kamis, puasa daud, dan puasa 3 hari pada setiap pertengahan bulan. Selain sebagai ibadah, puasa ternyata memiliki dampak yang baik bagi kehidupan dan kesehatan.

Dalam kaitannya dengan kehidupan, puasa mengajarkan kita untuk dapat bersabar dan mengendalikan diri. Kemampuan setiap orang dalam mengendalikan dirinya merupakan aspek penting dalam pergaulan manusia untuk menuju tata kehidupan yang harmonis, penuh tenggang rasa, dan cinta kasih. Puasa juga melatih kejujuran kita. Seseorang yang menjalani puasa secara ikhlas akan bersikap enggan untuk membohongi diri sendiri. Sekalipun tidak ada orang yang melihat, dia tidak akan mencuri-curi kesempatan untuk makan dan minum atau melakukan hal lain yang dapat membatalkan puasanya.

Seperti yang telah disinggung di atas, puasa ternyata memiliki dampak positif bagi kesehatan Berikut adalah beberapa manfaat puasa bagi kesehatan:


Pola Pikir yang Lebih Tajam & Kreatif


Puasa membuat pikiran menjadi lebih tenang dan juga melambat, uniknya menurut penelitian ternyata pikiran yang melambat ini membuatnya justru bekerja lebih tajam. Selain itu ditinjau dari segi insting, masalah rasa lapar adalah masalah kelanjutan hidup sehingga wajar jika rasa lapar memaksa kita untuk berpikiran lebih tajam dan kreatif.

Hal ini juga dibuktikan dengan suatu kasus pada sekelompok mahasiswa di University of Chicago yang diminta berpuasa selama tujuh hari. Selama masa itu, terbukti bahwa kewaspadaan mental mereka meningkat dan progres mereka dalam berbagai penugasan kampus mendapat nilai “REMARKABLE.”


Membantu menjaga Berat badan


Puasa bisa membantu menurunkan berat badan dengan lebih cepat, karena akan mengurangi timbunan lemak dalam tubuh. Namun puasa tidak bisa dijadikan sebagai strategi untuk menurunkan berat badan yang baik. Menjaga berat badan yang seimbang, adalah langkah awal yang baik untuk bisa hidup yang sehat berkualitas


Meningkatkan kekebalan tubuh


Bukannya lemas sehingga menjadi gampang sakit, ternyata puasa justru meningkatkan kekebalan tubuh. Hal ini didukung oleh penelitian yang bahkan sudah umum, yaitu mengenai: Ketika seorang berpuasa maka akan terjadi peningkatan Limfosit sampai dengan 10 kali lipat dalam tubuhnya, hal ini memberikan pengaruh yang besar terhadap sistem imunitas tubuh, sehingga puasa justru menghindarkan kita dari berbagai virus dari lingkungan luar/makanan yang tidak baik.


Meningkatkan detoksifikasi

Makanan-makanan olahan banyak mengandung aditif zat kimia, yang bisa menjadi racun dalam tubuh. Sebagian besar dari zat racun ini tersimpan dalam lemak tubuh, dan lemak ini akan dibakar selama kita berpuasa secara berkelanjutan. Dengan demikian, racun-racun tersebut secara otomatis juga ikut dilepaskan keluar dari tubuh. Sementara itu organ hati, ginjal dan organ lain dalam tubuh juga melakukan proses detoksifikasi


Pencegah & Penyembuh Penyakit Mental

Otak kita didalamnya memiliki fungsi pembersih dan penyehat otak dengan bantuan sel yang disebut dengan “neuroglial cells”. Saat berpuasa, sel-sel neuron yang mati atau sakit, akan dimakan” oleh sel-sel neuroglial ini, dimana hal ini akan berdampak pula pada mental seseorang. bahkan, seorang ilmuwan di bidang kejiwaan yang bernama Dr. Ehret menyatakan bahwa: “Beberapa hari berpuasa akan memberikan dampak pada kesehatan fisik dan lebih lanjut untuk mendapatkan kesehatan mental, seseorang harus menjalani puasa lebih dari 21 hari.

Itu hanya beberapa manfaat dari berpuasa, masih banyak lagi manfaat puasa yang lainnya. Jadi sudah jelas bukan? Allah memerintahkan kita untuk melakukan sesuatu tanpa kesia-siaan, pasti ada manfaatnya. Jadi apakah kamu masih malas untuk berpuasa?


Referensi:

https://id.wikipedia.org/wiki/Saum

http://www.hakikatislam.com/pertanyaan-jawaban/bermacam-macam/apa-arti-puasa---shaum

http://blog.lazada.co.id/10-manfaat-dampak-ilmiah-puasa-pada-kesehatan-tubuh/

http://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/manfaat-puasa-bagi-kesehatan.html

Share:

INDONESIAN TEMPE MOVEMENT

https://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2015/08/06/185/1030210/manfaat-kandungan-gizi-dalam-tempe-9Rj.jpg
Puluhan tahun lalu, Bung Karno pernah menyebut bahwa “Kita bangsa besar, bukan bangsa tempe”. Sejak saat itu , tempe jadi dikaitkan dengan sesuatu yang rendah karena murah dan proses pembuatannya diinjak-injak.
Kesalahpahaman tersebut membuat masyarakat kurang bangga dan menghargai tempe. Akhirnya pada tahun 2015 ini dijadikan momen kebangkitan tempe untuk mengangkat tempe sebagai makanan sehat khas Indonesia melalui serangkaian kegiatan “Indonesian Tempe Movement” dengan mengusung tema Kita Bangsa Tempe. Gerakan yang diketuai Prof. Dr. F. G. Winarno ini mengangkat tempe sebagai superfood hasil teknologi fermentasi asli Indonesia. Selain itu, Prof. Dr. F. G. Winarno ingin tempe menjadi kebanggaan masyarakat seperti batik. Nantinya tempe diharapkan bisa masuk juga ke industri kimia, farmasi hingga kosmetik. Misalnya pembuatan masker tempe.

Berbagai hasil penelitian ilmiah membuktikan tempe merupakan superfood untuk gaya hidup sehat. Tingginya kandungan protein dan adanya vitamin B12 membuat tempe kaya akan manfaat. Namun banyak orang Indonesia belum memahami hal ini.

Sebagai langkah awal memperkenalkan tempe, diselenggarakan “International Conference on Tempe and Its Related Product 2015” pada tanggal 15-17 Februari 2015 di Sheraton Hotel, Yogyakarta. Pada konferensi yang dihadiri pakar dari dalam dan luar negeri ini dibahas mengenai tempe terkait sains, teknologi, ekonomi hingga budaya. Pada saat bersamaan, diadakan juga “International Youth Conference on Tempe 2015” bagi kaum muda kreatif dari berbagai disiplin ilmu untuk merancang perkembangan tempe di masa depan. Konferensi ini melibatkan 300 peserta, termasuk dari Perancis, Polandia, Korea, Jepang dan negara lainnya. Pada akhir acara dideklarasikan Rekomendasi Tempe sebagai Bahan Makanan pedamping Air Susu Ibu (MP-ASI) yang aman dan bermanfaat bagi kesehatan. Deklarasi disampaikan berdasarkan kajian ilmiah dan rekomendasi PATPI (Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia), PERMI (Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia) serta PERGIZI PANGAN (Perhimpunan pakar Gizi dan Pangan Indonesia).

Kedepannya, penelitian-penelitian bersama dari lembag pemerintahan maupun swasta terkait tempe juga akan dibuat lebih besar lagi. Dengan harapan kelak berdiri “WorldTempeResearch center” di Indonesia.

Setelah mengadakan konferensi internasional , “Indonesian Tempe Movement” meluncurkan 3 jilid buku terkait tempe pada 6 juni 2015 yang bertepatan dengan Hari Tempe Sedunia. Buku pertama mengenai kajian Biotechnology, Nutrition and Health.

Buku kedua berkaitan dengan Historical, Social and Economic. Sedangkan buku ketiga berisi kumpulan resep kuno hingga olahan gastronomi molekuler tempe. Diharapkan masyarakat mendapat informasi lengkap tentang tempe dari buku-buku tersebut. [Izatun]


Share:

Selayang Pandang FKIST

Forum kajian Islam dan sains Teknologi (FKIST) merupakan salah satu lembaga atau organisasi yang terbuka bagi civitas akademika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. FKIST merupakan lembaga legal atau Badan Otonom Mahasiswa (BOM) di Fakultas Sains dan Teknologi di bawah Dekan Fakultas Saintek yang beazaskan pada nilai-nilai ke-Islaman, ukhuwah islamiyah dan prinsip-prinsip keilmiahan.

FKIST didirikan pada tanggal 26 Agustus 2008. FKIST muncul ditengah arus perkembangan Sains dan Islam kontemporer yaitu wacana tentang integrasi dan interkoneksi antara ilmu Sains dan ilmu agama Islam yang juga berupaya untuk menghilangkan sekat dikotomi antara keduanya. Lembaga yang berfokus pada riset dan kajian islam-Sains ini berusaha membangun tradisi ilmiah di kalangan mahasiswa dengan jargon Kompeten, Profesional, Kontributuf, Prophetic (KPK Prophetic).

Moslem Prophetic artinya muslim yang mampu membawa risalah kenabian dengan memiliki penguasaan kafa’ah-syari’ah dan pemikiran Islam yang memadai. Kompetensi artinya kapasitas dan kemampuan individu dalam suat bidang tertentu (spesialisasi). Profesionalisme artinya menunjukkan kualitas pekerjaan yang excellent, dan jauh dari cacat. Kontributif artinya wujud kepekaan terhadap sekeliling, baik kepada pribadi maupun lingkungan. FKIST atau Forum Kajian Islam dan sains Teknologi merupakan sebuah organisasi yang bergerak di bidang pengkajian Sains dan Islam.
Share:

Selasa, 03 Mei 2016

Menggugah Semangat Berkarya


Hari Sabtu (30/4), Departemen Riset Forum Kajian Islam dan Sains Teknologi (FKIST) mengadakan Kajian Riset rutin yang diadakan di ruang 104 Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga. Pada kesempatan kali ini, Departemen Riset mengundang Ina Karlina (Ketua Forum Kajian Islam Sains dan Teknologi periode 2014/2015) dan Rizal Burhanudin (Mahasiswa Berprestasi dari KSI-MIST UNY) sebagai pembicara Kajian Riset (KaSet) pada hari Sabtu (30/4). Kajian Riset merupakan program kerja yang sengaja diusung oleh Departemen Riset FKIST dengan harapan bisa menumbuhkan semangat riset dan berani berkompetisi dalam setiap ajang keilmiahan baik tingkat nasional maupun mancanegara. Pada Kajian Riset (KaSet) kali ini, Departemen Riset mengusung tema "Be Brave to Compete, Wujudkan Segudang Prestasi" dengan tujuan mengajak seluruh anggota FKIST untuk lebih show up dalam berbagai ajang ilmiah bergengsi baik itu dalam negeri maupun mancanegara.

“ Hidup itu harus berkualitas yaitu dengan meluangkan waktu untuk berkarya, kurangi tidur, manfaatkan waktu luang, kemudian tentukan durasi dengan tepat. Misalnya untuk searching di internet berapa jam, membaca buku berapa halaman dalam sehari. Semauanya harus ada targetnya." Ujar Mbak Ina
 Ina Karlina yang bertindak sebagai salah satu pembicara Kajian Riset (KaSet)
pada hari itu menyampaikan materi yang berkaitan tentang motivasi dan managemen waktu dalam berkarya. Salah satu kutipan yang paling menarik dari perkataan Ina Karlina yaitu ”Tidak ada orang yang tidak sibuk, yang ada hanya orang yang tidak bisa membagi waktu."
Semua mahasiswa pasti tidak akan lepas dari yang namanya tugas, kesibukkan berorganisasi di kampus maupun luar kampus dan kesibukkan-kesibukkan lain yang pasti akan menyita lebih banyak waktu. Akan tetapi, hal terpenting yang harus dilakukan adalah dapat membagi waktu dengan baik, karena orang-orang yang dapat membagi waktunya dengan baik akan lebih mudah dalam meraih kesuksesan dalam hidup.

Meneruskan materi selanjutnya, Rizal Burhanudin yang pernah menjabat sebagai Kepala Departemen Riset  dan Teknologi Forum Saintis Muda Nasional (Fosman) menyampaikan materi tentang Analisis Medan Karya Ilmiah. Menurut Rizal langkah pernah yang harus dilakukan untuk mengikuti lomba karya tulis adalah pintar dalam memilih lomba yang akan diikuti. Rizal pun lantas memberikan tips memilih lomba karya tulis yang baik.
Ketika memilih LKTI, jangan lupa untuk melihat lembaganya, meskipun tema yang diberikan umum, misalnya sosial budaya, pendidikan, ekonomi dan lain-lain tetapi jika yang mengadakan lomba adalah Fakultas MIPA, dapat dipastikan jurinya dari fakultas tersebut dan penilaiannya juga nggak jauh-jauh dari pemikiran seorang saintis. Jadi jangan sampai terjebak dan salah langkah."  jelas Rizal
Tidak hanya memberi tips memilih lomba LKTI yang baik,  Rizal Burhanudin juga memberikan cara ampuh untuk mencetuskan ide kepepet di tengah kebuntuan ide . Terobosan ide yang diberikan Rizal kepada forum yaitu dengan menententukan objek masalah yang ada dan cari solusi yang tepat.

Ketika teman-teman sedang kehabisan ide untuk mengikuti LKTI, saya punya cara tersendiri yaitu cari sumber masalah yang ada saat ini, kemudian pecahkan masalah tersebut dengan solusi yang kreatif dan menggunakan suatu alat teknologi yang dapat diterapkan dengan mudah” sharing Rizal akan terobosan idenya.
Rizal juga menambahkan "Jangan pernah berhenti untuk mencoba. Kalah menang merupakan hal biasa. Tetapi cobalah untuk menikmati prosesnya dan selalu percaya kalau kita bisa dengan begitu kita berani melangkah dan bisa meraih prestasi setinggi-tingginya."
Kajian ini tentu memberikan banyak manfaat dan juga ilmu kepada para anggota FKIST yang hadir. Motivasi dan managemen waktu yang disampaikan oleh Ina Karlina dan Analisis Medan Karya Ilmiah yang disampaikan Rizal Burhanudin diharapkan mampu menggugah semangat anggota FKIST untuk berani dan terus berkarya dalam berbagai ajang keilmiahan baik itu Essay, Lomba Karya Tulis Ilmiah dan berbagai ajang ilmiah lainnya baik dalam Nasional maupun Internasional.



Share: